Hubungan Sosial Budaya dengan Kejadian Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Primigravida di Puskesmas Sadabuan Kota Padangsidimpauan
DOI:
https://doi.org/10.51933/health.v8i2.1085Keywords:
Sosial Budaya, ASI eksklusifAbstract
ASI mengandung laktosa, lemak, protein, mineral dan vitamin. ASI mengandung semua nutrien untuk membangun dan penyediaan energi dalam susunan yang diperlukan sebaiknya bayi hanya disusui ASI selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berumur 2 tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI ekslusif pendidikan ibu, pengetahuan dan sosial budaya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan sosial budaya dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Sadabuan Tahun 2022. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi seluruh ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan sampel berjumlah 57 tehnik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan sosial budaya (p=0,01) dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sadabuan. Disarankan kepada petugas kesehatan di Puskesmas sadabuan agar meningkatkan promosi kesehatan tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi dengan pendekatan sosial budaya
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Indonesian Health Scientific Journal (JKII) is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.