Gambaran GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TEKNIK MENERAN YANG BENAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATU HORPAK TAHUN 2021

IBU HAMIL TENTANG TEKNIK MENERAN

Authors

  • Nur aliyah rangkuti Universitas Aufa Royhan

DOI:

https://doi.org/10.51933/health.v7i2.885

Abstract

Teknik meneran yang benar akan membantu mendukung proses persalinan menjadi lebih optimal.  Meneran  merupakan  reaksi  tidak  sadar  terhadap  tekanan  bayi  pada  dasar panggul, rasa tertekan atau gerakan bayi jauh didalam panggul yang menyebabkan keinginan yang tidak tertahan untuk meneran. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang teknik meneran yang benar di wilayah Kerja Puskesmas Batu Horpak tahun 2021. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain deskriftif. Pupulasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada wilayah Kerja  Puskesmas  Batu  Horpak  Kecamatan  Tano  Tombangan  Angkola  Kabupaten Tapanuli Selatan sebanyak 76 orang. Sampel dalam penelitian ini seluruh ibu hamil yang berada wilayah Kerja Puskesmas Batu Horpak Kecamatan Tano Tombangan Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan sebanyak 76 orang. Data dianalisis secara univariat dengan melakukan pengukuran terhadap masing-masing jawaban responden, lalu ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang teknik meneran yang benar yaitu berpengetahuan kurang baik yaitu sebanyak 35 orang (46,1%), pengetahuan cukup sebanyak 30 orang (39,5) dan pengetahuan baik sebanyak 11 orang (14,5%). Kesimpulan diperoleh bahwa  pengetahuan ibu hamil tentang teknik meneran yang benar berada dalam kategori kurang. Diharapkan kepada Puskesmas perlu melakukan penyuluhan   kesehatan khususnya   tentang teknik meneran yang benar pada ibu hamil

Keywords:

Pengetahuan, Ibu Hamil, Teknik Meneran

Author Biography

Nur aliyah rangkuti, Universitas Aufa Royhan

PENYULUHAN TENTANG PEMANFAATAN POSYANDU DESA MOMPANG KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN ANGKOLA JULU TAHUN 2021

 

Oleh :

Nur Aliyah Rangkuti, Ratna Dewi Siregar 

Dosen Univeritas Aufa Royhan Padangsidimpuan

nuraliyahrangkuti88@gmail.com, 082355945115

 

ABSTRAK

Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program pembangunan secara keseluruhan. Jika dilihat dari kepentingan masyarakat, pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perbaikan status kesehatan. Kegiatan penyuluhan ini berlangsung selama 120 menit ini dilaksanakan di desa mompang. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat terutama yang mempunyai anak bayi dan balita, ibu hamil dan lansia. Hasil dari kegiatan penyuluhan ini ibu sadar akan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan terutama ibu hami, bayi balita, ibu menyusui dan lansia. Dari hasil kegiatan di dapatkan bahwa sebluam melakukan penyuluhan posyandu masih banyak ibu yang tidak mau datang ke posyandu dan mereka kurang mengetahui manfaat dari kegiatan posyandu. Setelah dilakuka meyuluhan masyarakat terutama ibu-ibu sudah mengerti dan mengatahui manfaat dari kegaitan posyandu yang dilakukan setiap bulannya. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan baik, kegiatan ini yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pokenjior. Masyarakat yang mengikuti kegiatan telihat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan tentang posyandu. Diharapkan kepada asyarakat terutama ibu hamil, ibu yang mempunyai bayi balita dan lansia sudah mengetahui menfaat dari kegaiatan dilakukannya posyandu dan akan melakukan kunjungan serta pemeriksaan kesehatan pada bulan berikutnya

Kata kunci : Pemanfatan Posyandu

 

ABSTRACT

Health development is an integral part of the overall development program. If viewed from the community's interest, rural community health development is a non-governmental activity that aims to improve public health through improving health status. This outreach activity lasted for 120 minutes and was carried out in Mompang Village. The purpose of this activity is to provide information to the entire community, especially those with infants and toddlers, pregnant women and the elderly. The result of this outreach activity is that mothers are aware of the importance of carrying out health checks, especially pregnant women, infants and toddlers, breastfeeding mothers and the elderly. From the results of the activity, it was found that before conducting posyandu counseling there were still many mothers who did not want to come to the posyandu and they did not know the benefits of posyandu activities. After being carried out, dozens of people, especially mothers, already understood and knew the benefits of the Posyandu activities that were carried out every month. The counseling activities carried out went well, this activity was in the working area of ​​the Pokenjior Health Center. The community who participated in the activity seemed enthusiastic in participating in counseling activities about posyandu. It is hoped that the community, especially pregnant women, mothers who have infants and the elderly, already know the benefits of doing posyandu activities and will conduct visits and health checks in the following month.

Keywords: Posyandu utilization

 


  1. PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program pembangunan secara keseluruhan. Jika dilihat dari kepentingan masyarakat, pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perbaikan status kesehatan. Jika dilihat dari kepentingan pemerintah, maka pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan usaha memperluas jangkauan layanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun swasta dengan peran aktif dari masyarakat sendiri. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dalam bidang kesehatan sangat tergantung pada peran aktif masyarakat yang bersangkutan.

Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan di segala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional. Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa adanya keterlibatan masyarakat. Hal ini merupakan suatu upaya yang besar sehingga tidak dapat dilaksanakan hanya oleh pemerintah melainkan perlu peran serta masyarakat. Untuk mempercepat angka penurunan tersebut diperlukan keaktifan peran serta masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan Posyandu karena Posyandu adalah milik masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan ditujukan untuk kepentingan umum. Posyandu tersebar di lebih dari 70.000 desa di Indonesia. Pada tahun 2010, diperkirakan sekitar 91,3% anak 6-11 bulan dan 74,5% balita dibawa ke Posyandu sekurang-kurangnya satu kali selama enam bulan terakhir.

Tujuan didirikannya Posyandu adalah dalam upanya untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga kecil bahagia dan sejahtera, Pos pelayanan terpadu (Posyandu) ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan professional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran. Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat, penyelenggaraanya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih di bidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemudi. Kader kesehatan merupakan perwujutan peran serta aktif masyarakat dalam pelayanan terpadu, dengan adanya kader yang dipilih oleh masyarakat, kegiatan diperioritaskan pada lima program dan mendapat bantuan dari petugas kesehatan terutama pada kegiatan yang mereka tidak kompeten memberikannya.

Dimana kegiatan tersebut dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan terpilih yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar. Kader-kader ini diperoleh dari wilayah sendiri yang terlatih dan terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di Posyandu maupun di luar hari buka Posyandu. Untuk mewujudkan tujuan posyandu tersebut maka perlu dibarengi dengan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh kader Posyandu.

 

  1. METODE

Kegiatan penyuluhan ini berlangsung selama 120 menit ini dilaksanakan di desa mompang. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat terutama yang mempunyai anak bayi dan balita, ibu hamil dan lansia. Penyuluhan berupa presentase, pemberian poster, melakukan kegiatan pusyandu seperti penimbangan berat badan dan mengukuran tinggi badan. Jumlah peserta kegiatan berjumlah 32 orang. Penyuluhan dilakukan kepada masyarakat yang diawali dengan pembukaan oleh moderator selama 15 menit dengan menyampaikan salam pembukaan acara dan isi materi dan melaksanakan posyandu, hal ini  disampaikan langsung oleh pemateri selama 60 menit. Setelah materi di sampaikan, pemateri memberikan waktu untuk sesi tanya-jawab selama 45 menit. Sesi tanya-jawab terdiri dari ibu-ibu yang bertanya kepada pemateri dan pemateri memberikan jawaban dari pertanyaan kepada ibu-ibu. ibu diberikan kesempatan untuk bertanya kepada pemateri dan menyampaikan feedback. ibu terlihat antusias dalam mengikuti penyuluhan. Sebelum penyampaian materi selesai, dilakukan pengukuran tekanan darah, pengukuran tinggi badan dan berat badan serta konseling gizi kepada semua peserta yang hadir.

Pelaksaan posyandu ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu hami, bayi balita dan lansia serta masyarakat yang ada di desa mompang. Pelaksanaan posyandu dilakukan setian bulannya pada minggu pertama dan kedua. Kegiatan yang dilakukan berupa pemerisaan kehamilan, imunisasi untuk ibu hamil dan bayi, konseling gizi, KB, pemeriksaan kesehatan lansia dan penyuluhan bagi yang memerlukan.

 

 

 

  1. HASIL PENELITIAN

Hasil dari kegiatan penyuluhan ini ibu sadar akan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan terutama ibu hami, bayi balita, ibu menyusui dan lansia. Dari hasil kegiatan di dapatkan bahwa sebluam melakukan penyuluhan posyandu masih banyak ibu yang tidak mau datang ke posyandu dan mereka kurang mengetahui manfaat dari kegiatan posyandu. Setelah dilakuka meyuluhan masyarakat terutama ibu-ibu sudah mengerti dan mengatahui manfaat dari kegaitan posyandu yang dilakukan setiap bulannya. Dari hasil wawancara yang dilakukan masyarakat sudah mengatahui dan mau datang ke posyandu terutama untuk ibu hamil. Dari 10 orang ibu hamil 7 orang ibu hamil sudah mw melakukan pemeriksaan kehamilan dan melakukan imunisasi TT. Untuk ibu yang mempunyai bayu dan balita sudah melakukan penimbangan berat badan dan mengukuran tinggi badan. Untuk lansia sudah datang ke posyandu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terutama pemeriksaan tekanan darah, cek gula darah dan cek kolestrol.

Penyuluhan dimulai dengan mengumpulkan sebagian masyarakat di halaman rumah salah satu warga yang di tetapkan sebagai tempat untuk posyandu.  Masyarakat yang datang mengikuti kegiatan penyuluhanposyandu terlihat tertib dan sesuai dengan arahan pemateri. Setelah penyampaian materi, pemateri memberikan waktu untuk sesi tanya-jawab seputar materi yang diberikan terkait posyandu dan masyarakat terutama ibu hami, ibu yang mempunyai bayi dan balita akan melakukan kunjungan ulang pada bulan berikutnya.

 

  1. KESIMPULAN DAN SARAN

Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan baik, kegiatan ini yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pokenjior. Masyarakat yang mengikuti kegiatan telihat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan tentang posyandu.

Diharapkan kepada asyarakat terutama ibu hamil, ibu yang mempunyai bayi balita dan lansia sudah mengetahui menfaat dari kegaiatan dilakukannya posyandu dan akan melakukan kunjungan serta pemeriksaan kesehatan pada bulan berikutnya.

 

  1. Referensi

Cessnasari. Ke Posyandu Terthindar Busung lapar. Dalam http://suaramerdeka.com.

Departemen kesehatan RI. 2006. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta.

 Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.

http://duniakebidanan-dinireal.blogspot.com/2012/03/posyandu.html

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/bab-i-pendahuluan-latar-belakang.html

http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/11/posyandu-balita.html

http://nendy-nugraha.blogspot.com/2012/03/laporan-individu.html

http://posyandu.org/posyandu/622-posyandu.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29988/5/Chapter%20I.pdf

http://www.sarjanaku.com/2013/01/pengertian-posyandu-kegiatan-definisi.html

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Buku Panduan Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi. Direktorat Bina Gizi.

Kependudukan dan Biostatik FKM USU. Posyandu Sebagai Sarana Peran Serta  Masyarakat dalam UPKM. Dalam http://www.library.usu.ac.id.

 Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Widiastuti. Pemanfaaan Penimbangan  Balita di Posyandu. Dalam http://www.irc.kmpk.ugm.ac.id.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Published

2022-12-16

How to Cite

rangkuti, N. aliyah. (2022). Gambaran GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TEKNIK MENERAN YANG BENAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATU HORPAK TAHUN 2021: IBU HAMIL TENTANG TEKNIK MENERAN. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia / Indonesian Health Scientific Journal, 7(2), 188–193. https://doi.org/10.51933/health.v7i2.885