Pendidikan Kesehatan Tentang Laktasi dan ASI Eksklusif di Desa Simatorkis

Authors

  • Lola Pebrianthy Universitas Aufa Royhan
  • Zubaidah Nasution
  • Sarli Saragih

DOI:

https://doi.org/10.51933/jpma.v5i2.1063

Abstract

Keunggulan ASI tidak bisa ditandingi oleh apapun, baik ditijau dari segi zat gizi yang dikandungnya maupun aspek menyusui atau pemberian ASI itu sendiri (Agustina, 2016). ASI merupakan makanan yang memiliki gizi sempurna sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. ASI juga mengandung zat zat berkualitas tinggi yang berguna untuk perkembangan kecerdasan dan kekebalan tubuh, sehingga bayi tidak mudah sakit dan mengalami kekurangan asupan gizi. Manfaat memberikan ASI tidak hanya menjalin kasih sayang, tetapi juga dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, menunda kehamilan, dan mengurangi resiko terkena kanker payudara (Roesli, 2008). Laktasi merupakan teknik menyusui mulai dari ASI dibuat sampai pada keadaan bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian kelengkapan dari siklus reproduksi mamalia termasuk manusia. Masa laktasi berguna untuk menambah pemberian ASI dan meneruskan pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun dengan baik dan benar serta anak memperoleh kekebalan tubuh secara alami (Wiji & Mulyani, 2013). Proses laktasi menurut (Wiji & Mulyani, 2013) mempengaruhi hormonal, adapun hormon-hormon yang berperan dalam proses laktasi adalah : Progesteron, Estrogen, Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH), Prolaktin, Oksitosin dan Human Placental Lactogen (HPL). Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang apa itu Laktasi dan ASI Eksklusif dengan jumlah peserta sebanyak 12 orang. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan hampir seluruh peserta telah paham dan tahu apa itu Laktasi dan ASI Eksklusif. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu tentang Laktasi dan ASI Eksklusif sehingga target capaian ASI Eksklusif dapat meningkat.

Keywords:

Laktasi, ASI Eksklusif

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Basrowi R. Pemberian ASI eksklusif pada perempuan pekerja sektor formal [Tesis] Magister Kedokteran Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2018
2. Kemenkes. Riset kesehatan dasar 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI; 2020
3. World Health Organization. Global strategy for infant and young child feeding. Geneva: WHO,UNICEF; 2018.
4. Perrine CG, Scanlon KS, Li R, Odom E, Laurence M, Strawn G. Baby-friendly hospital practices and meeting exclusive breastfeeding intention. Pediatrics 2012; 130(1):1-7.
5. Briawan, D., 2004, Pengaruh Promosi Susu Formula terhadap Pergeseran Penggunaan Air Susu Ibu, Makalah Doktor Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Published

2023-08-30

How to Cite

Pebrianthy, L., Nasution, Z., & Saragih, S. (2023). Pendidikan Kesehatan Tentang Laktasi dan ASI Eksklusif di Desa Simatorkis. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA), 5(2), 35–37. https://doi.org/10.51933/jpma.v5i2.1063

Most read articles by the same author(s)