Pendidikan Kesehatan Tentang Anemia Pada Wanita Usia Subur (WUS) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kota Padangsidimpuan

Authors

  • nur aliyah rangkuti Universitas Aufa Royhan
  • Novita Sari batubara
  • khoirunnisah Hasibuan
  • Juni Andriani Rangkuti

DOI:

https://doi.org/10.51933/jpma.v5i3.1257

Abstract

Anemia merupakan penyakit kedua tertinggi di dunia. Hal tersebut menjadikan anemia sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Bentuk kegiatan Yang dilakukan yaitu Penyuluhan pendidikan kesehatan tentang anemia pada Wanita Usia Subur (WUS). Kegiatan penyuluhan ini berlangsung selama 60 menit ini yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIb Kota Padangsidimpuan sebanyak 8 orang. Penyuluhan dilakukan kepada WUS yang diawali dengan pembukaan oleh moderator selama 15 menit dengan menyampaikan salam pembukaan acara dan isi materi, hal ini  disampaikan pemateri selama 30 menit. Setelah materi di sampaikan, pemateri memberikan sesi tanya-jawab dan diskusi selama 15 menit. Hasil pengabdian masyarakat tentang imunisasi dapat berupa peningkatan pengetahuan dan kesadaran WUS tentang anemia. Pendidikan kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan dan harus diperoleh semua umat manusia karena semakin tinggi pendidikan seseorang, akan semakin baik pula seseorang tersebut menerima dan segala bentuk informasi sehingga akan memperluas informasi yang dimilikinya. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan baik dan tertib, kegiatan ini dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIb Kota Padangsidimpuan. Masyarakat yang mengikuti kegiatan telihat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan tentang pemeriksaan kesehatan. Diharapkan kepada masyarakat terutama WUS yang sudah mengetahui tengatang anemia agar lebih memperhatikan kesehatannya.

Anemia is the second highest cause of disability in the world. This makes anemia a serious public health problem not only in Indonesia but also around the world. The form of activities carried out is health education counseling about anemia in women of childbearing age (WUS). This counseling activity lasted for 60 minutes which was carried out at the Class IIb Penitentiary in Padangsidimpuan City as many as 8 people. Counseling was carried out to WUS which began with an opening by the moderator for 15 minutes by delivering the opening greetings of the event and the content of the material, this was delivered directly by the speaker for 30 minutes. After the material was delivered, the speaker gave time for a question and answer session and discussion for 15 minutes. The results of community service about immunization can be in the form of increasing WUS knowledge and awareness about anemia. Health education is very important and needed and must be obtained by all mankind because the higher a person's education, the better a person will receive and all forms of information so that it will expand the information he has. The counseling activities carried out went well and in an orderly manner, this activity was carried out at the Class IIb Penitentiary in Padangsidimpuan City. People who participated in the activity seemed enthusiastic in participating in counseling activities about health checks. It is expected that the community, especially WUS who already know about anemia, will pay more attention to their health. If one of the signs of anemia symptoms occurs, you can immediately go to the available health facilities in prison.

Keywords:

Anemia, Wanita Usia Subur (WUS)

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

nur aliyah rangkuti, Universitas Aufa Royhan

PENYULUHAN TENTANG PEMANFAATAN POSYANDU DESA MOMPANG KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN ANGKOLA JULU TAHUN 2021

 

Oleh :

Nur Aliyah Rangkuti, Ratna Dewi Siregar 

Dosen Univeritas Aufa Royhan Padangsidimpuan

nuraliyahrangkuti88@gmail.com, 082355945115

 

ABSTRAK

Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program pembangunan secara keseluruhan. Jika dilihat dari kepentingan masyarakat, pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perbaikan status kesehatan. Kegiatan penyuluhan ini berlangsung selama 120 menit ini dilaksanakan di desa mompang. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat terutama yang mempunyai anak bayi dan balita, ibu hamil dan lansia. Hasil dari kegiatan penyuluhan ini ibu sadar akan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan terutama ibu hami, bayi balita, ibu menyusui dan lansia. Dari hasil kegiatan di dapatkan bahwa sebluam melakukan penyuluhan posyandu masih banyak ibu yang tidak mau datang ke posyandu dan mereka kurang mengetahui manfaat dari kegiatan posyandu. Setelah dilakuka meyuluhan masyarakat terutama ibu-ibu sudah mengerti dan mengatahui manfaat dari kegaitan posyandu yang dilakukan setiap bulannya. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan baik, kegiatan ini yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pokenjior. Masyarakat yang mengikuti kegiatan telihat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan tentang posyandu. Diharapkan kepada asyarakat terutama ibu hamil, ibu yang mempunyai bayi balita dan lansia sudah mengetahui menfaat dari kegaiatan dilakukannya posyandu dan akan melakukan kunjungan serta pemeriksaan kesehatan pada bulan berikutnya

Kata kunci : Pemanfatan Posyandu

 

ABSTRACT

Health development is an integral part of the overall development program. If viewed from the community's interest, rural community health development is a non-governmental activity that aims to improve public health through improving health status. This outreach activity lasted for 120 minutes and was carried out in Mompang Village. The purpose of this activity is to provide information to the entire community, especially those with infants and toddlers, pregnant women and the elderly. The result of this outreach activity is that mothers are aware of the importance of carrying out health checks, especially pregnant women, infants and toddlers, breastfeeding mothers and the elderly. From the results of the activity, it was found that before conducting posyandu counseling there were still many mothers who did not want to come to the posyandu and they did not know the benefits of posyandu activities. After being carried out, dozens of people, especially mothers, already understood and knew the benefits of the Posyandu activities that were carried out every month. The counseling activities carried out went well, this activity was in the working area of ​​the Pokenjior Health Center. The community who participated in the activity seemed enthusiastic in participating in counseling activities about posyandu. It is hoped that the community, especially pregnant women, mothers who have infants and the elderly, already know the benefits of doing posyandu activities and will conduct visits and health checks in the following month.

Keywords: Posyandu utilization

 


  1. PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program pembangunan secara keseluruhan. Jika dilihat dari kepentingan masyarakat, pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perbaikan status kesehatan. Jika dilihat dari kepentingan pemerintah, maka pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan usaha memperluas jangkauan layanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun swasta dengan peran aktif dari masyarakat sendiri. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dalam bidang kesehatan sangat tergantung pada peran aktif masyarakat yang bersangkutan.

Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan di segala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional. Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa adanya keterlibatan masyarakat. Hal ini merupakan suatu upaya yang besar sehingga tidak dapat dilaksanakan hanya oleh pemerintah melainkan perlu peran serta masyarakat. Untuk mempercepat angka penurunan tersebut diperlukan keaktifan peran serta masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan Posyandu karena Posyandu adalah milik masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan ditujukan untuk kepentingan umum. Posyandu tersebar di lebih dari 70.000 desa di Indonesia. Pada tahun 2010, diperkirakan sekitar 91,3% anak 6-11 bulan dan 74,5% balita dibawa ke Posyandu sekurang-kurangnya satu kali selama enam bulan terakhir.

Tujuan didirikannya Posyandu adalah dalam upanya untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga kecil bahagia dan sejahtera, Pos pelayanan terpadu (Posyandu) ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan professional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran. Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat, penyelenggaraanya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih di bidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemudi. Kader kesehatan merupakan perwujutan peran serta aktif masyarakat dalam pelayanan terpadu, dengan adanya kader yang dipilih oleh masyarakat, kegiatan diperioritaskan pada lima program dan mendapat bantuan dari petugas kesehatan terutama pada kegiatan yang mereka tidak kompeten memberikannya.

Dimana kegiatan tersebut dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan terpilih yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar. Kader-kader ini diperoleh dari wilayah sendiri yang terlatih dan terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di Posyandu maupun di luar hari buka Posyandu. Untuk mewujudkan tujuan posyandu tersebut maka perlu dibarengi dengan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh kader Posyandu.

 

  1. METODE

Kegiatan penyuluhan ini berlangsung selama 120 menit ini dilaksanakan di desa mompang. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat terutama yang mempunyai anak bayi dan balita, ibu hamil dan lansia. Penyuluhan berupa presentase, pemberian poster, melakukan kegiatan pusyandu seperti penimbangan berat badan dan mengukuran tinggi badan. Jumlah peserta kegiatan berjumlah 32 orang. Penyuluhan dilakukan kepada masyarakat yang diawali dengan pembukaan oleh moderator selama 15 menit dengan menyampaikan salam pembukaan acara dan isi materi dan melaksanakan posyandu, hal ini  disampaikan langsung oleh pemateri selama 60 menit. Setelah materi di sampaikan, pemateri memberikan waktu untuk sesi tanya-jawab selama 45 menit. Sesi tanya-jawab terdiri dari ibu-ibu yang bertanya kepada pemateri dan pemateri memberikan jawaban dari pertanyaan kepada ibu-ibu. ibu diberikan kesempatan untuk bertanya kepada pemateri dan menyampaikan feedback. ibu terlihat antusias dalam mengikuti penyuluhan. Sebelum penyampaian materi selesai, dilakukan pengukuran tekanan darah, pengukuran tinggi badan dan berat badan serta konseling gizi kepada semua peserta yang hadir.

Pelaksaan posyandu ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu hami, bayi balita dan lansia serta masyarakat yang ada di desa mompang. Pelaksanaan posyandu dilakukan setian bulannya pada minggu pertama dan kedua. Kegiatan yang dilakukan berupa pemerisaan kehamilan, imunisasi untuk ibu hamil dan bayi, konseling gizi, KB, pemeriksaan kesehatan lansia dan penyuluhan bagi yang memerlukan.

 

 

 

  1. HASIL PENELITIAN

Hasil dari kegiatan penyuluhan ini ibu sadar akan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan terutama ibu hami, bayi balita, ibu menyusui dan lansia. Dari hasil kegiatan di dapatkan bahwa sebluam melakukan penyuluhan posyandu masih banyak ibu yang tidak mau datang ke posyandu dan mereka kurang mengetahui manfaat dari kegiatan posyandu. Setelah dilakuka meyuluhan masyarakat terutama ibu-ibu sudah mengerti dan mengatahui manfaat dari kegaitan posyandu yang dilakukan setiap bulannya. Dari hasil wawancara yang dilakukan masyarakat sudah mengatahui dan mau datang ke posyandu terutama untuk ibu hamil. Dari 10 orang ibu hamil 7 orang ibu hamil sudah mw melakukan pemeriksaan kehamilan dan melakukan imunisasi TT. Untuk ibu yang mempunyai bayu dan balita sudah melakukan penimbangan berat badan dan mengukuran tinggi badan. Untuk lansia sudah datang ke posyandu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terutama pemeriksaan tekanan darah, cek gula darah dan cek kolestrol.

Penyuluhan dimulai dengan mengumpulkan sebagian masyarakat di halaman rumah salah satu warga yang di tetapkan sebagai tempat untuk posyandu.  Masyarakat yang datang mengikuti kegiatan penyuluhanposyandu terlihat tertib dan sesuai dengan arahan pemateri. Setelah penyampaian materi, pemateri memberikan waktu untuk sesi tanya-jawab seputar materi yang diberikan terkait posyandu dan masyarakat terutama ibu hami, ibu yang mempunyai bayi dan balita akan melakukan kunjungan ulang pada bulan berikutnya.

 

  1. KESIMPULAN DAN SARAN

Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan baik, kegiatan ini yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pokenjior. Masyarakat yang mengikuti kegiatan telihat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan tentang posyandu.

Diharapkan kepada asyarakat terutama ibu hamil, ibu yang mempunyai bayi balita dan lansia sudah mengetahui menfaat dari kegaiatan dilakukannya posyandu dan akan melakukan kunjungan serta pemeriksaan kesehatan pada bulan berikutnya.

 

  1. Referensi

Cessnasari. Ke Posyandu Terthindar Busung lapar. Dalam http://suaramerdeka.com.

Departemen kesehatan RI. 2006. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta.

 Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.

http://duniakebidanan-dinireal.blogspot.com/2012/03/posyandu.html

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/bab-i-pendahuluan-latar-belakang.html

http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/11/posyandu-balita.html

http://nendy-nugraha.blogspot.com/2012/03/laporan-individu.html

http://posyandu.org/posyandu/622-posyandu.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29988/5/Chapter%20I.pdf

http://www.sarjanaku.com/2013/01/pengertian-posyandu-kegiatan-definisi.html

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Buku Panduan Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi. Direktorat Bina Gizi.

Kependudukan dan Biostatik FKM USU. Posyandu Sebagai Sarana Peran Serta  Masyarakat dalam UPKM. Dalam http://www.library.usu.ac.id.

 Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Widiastuti. Pemanfaaan Penimbangan  Balita di Posyandu. Dalam http://www.irc.kmpk.ugm.ac.id.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

References

Asrori. (2016). Gambaran Hubungan Pengetahuan dengan Pemeriksaan Hemoglobib (HB) Di di Wilayah Kerja Puskesmas Palembayan Jorong Koto Tinggi Tahun 2016.
Ana. (2018). Hubungan Paritas, Pendidikan dan Pekerjaan Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang Tahun 2018. Jurnal.Unimus.ac.id
Ariska. (2017). Hubungan Pendidikan dan Sosial Ekonomi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di BPS T Yohan Way Halim Bandar Lampung Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Holistik, Vol.1 :5-8
Azwar. (2017). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Bobby Aksada. (2016). Hubungan pengetahuan dan sikap tentang anemia terhadap pemeriksaan HB di Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu Tahun 2016
Dinas Kesehatan Sumatera Utara. (2019). Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2019 Terkait Kesehatan Ibu. Diakses pada tanggal 21 November 2019 dari www.depkes.go.id/download .
Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Selatan. (2022). Profil Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2019 .
Gerungan. (2017). Anemia Defisiensi Besi Masa Prahamil dan Hamil. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Hidayat. (2017). Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan. Cita pustka Media perintis; 2017.
Khomsan, (2018). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Kementrian Kesehatan R.I. (2019). Program Penanggulangan Anemia Gizi pada Kehamilan.
Khasanah. (2016). Pengaruh Asupan Tablet Zat Besi (Fe) Terhadap Kadar Haemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kopelma Darussalam Tahun 2017. Idea Nurs J. 2017;VI(3):76–82.
Lestari. (2018). Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Naskah Publikasi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan UMS.
Milasari. (2018). Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Ditinjau Dari Sosial Ekonomi Dan Perolehan Tablet Zat Besi (Fe) Di Desa Maligas Tongah Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Tahun 2017.
Nursalam. (2016). Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.
Nuritjojo (2016). Catatan Kuliah Hematologi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Notoadmodjo. (2016). Metodologi Penelitian Untuk Karya Ilmiah. yogyakarta: Gosyen Publishing; 2016.
Rahmadani. (2019). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar HB pada Ibu Hamil di Tampa Padang. Media Gizi Masyarakat Indonesia, 98-103.
Ratna. (2017). Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.
Reber. (2016). Komplikasi Kehamilan. Buku Kedokteran EGC; 2016
Rina. (2018). Hubungan pengetahuan dan sikao Ibu Dengan pemeriksaan Hemoglobin di Rangkasbitung
Rustam. (2017). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia gizi remaja putri SMU di Kabupaten Bandung, Tesis, UNSPECIFIED
Sadiman (2016). Skripsi Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III yang Berkunjung ke Puskesmas Medan Deli Tahun 2016. http://skripsistikes.wordpress.com,
SDKI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: SDKI Sobur. (2016). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
Sulistyoningih. (2016). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sulistyowati (2018). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia di Puskesmas gambirsari Surakarta”
Supariasa. (2016). Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Varney. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Volume 1. Edisi 4. Jakarta : EGC
Wasnidar. (2017). Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil Konsep dan Penatalaksanaan. Penerbit Trans Info Media. Jakarta.
Wawan. (2016). Faktor resiko anemia pada ibu hamil di kota Cianjur Madia Gizi dan Kaharga
Walgito. (2016). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: CV. Andi Offset
Widiyanata. (2017). Hubungan Pengetahaun terhadap pemeriksaan HB pada Ibu Hamil di Puskesmas Pakan Rabaa dan Halaban Kecamatan Lareh Sago Halaban Tahun 2017. Stikes Prima Nusantara Bukittinggi
Wulandari. (2018). Anemia Pada Kehamilan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Published

2023-12-30

How to Cite

rangkuti, nur aliyah, batubara, N. S., Hasibuan, khoirunnisah, & Rangkuti, J. A. (2023). Pendidikan Kesehatan Tentang Anemia Pada Wanita Usia Subur (WUS) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kota Padangsidimpuan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA), 5(3), 247–251. https://doi.org/10.51933/jpma.v5i3.1257

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 > >>