PKM Pelatihan Tentang Kriya Tekstil Pemanfaatan Limbah Kain Perca dalam Pembuatan Kreatif Fabric Menggunakan Teknik Jahit Yoyo menjadi Busana Daur Ulang (Art wear) pada Kader TP. PKK Kelurahan Pekan Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
DOI:
https://doi.org/10.51933/jpma.v6i1.1281Abstract
Industri kreatif adalah industri tersendiri dengan penampilan pada keunggulan kreativitas dalam menghasilkan desain – desain kreatif yang melekat pada produk barang / jasa yang dihasilkan. Industri kreatif merupakan kumpulan dari sektor – sektor industri yang mengutamakan kreativitas dan inovasi sebagai modal utama dalam menghasilkan suatu produk. Industri kriya tekstil dalam hal ini dapat dipandang sebagai komponen inti dari suatu industri kreatif dimana implementasinya bisa dikembangkan untuk mendukung nilai tambah produk sehingga dapat dijadikan industri unggulan. Pada komponen industri kreatif, modal utama nya adalah intelektual dengan unsur seni, budaya, teknologi dan bisnis. Penggalian potensi untuk menemukan peluang bisnis dapat dilakukan dengan mengupgrade kemampuan dan keterampilan para ibu – ibu kader PKK kelurahan pekan tanjung morawa dengan meningkatkan kreativitas dan inovasi yang up to date dalam pemanfaatan limbah kain perca untuk pembuatan busana daur ulang yang kontemporer. Konsep Zero waste ini menjadi trend fesyen yang mengusung konsep fesyen ramah lingkungan (sustainable) berkelanjutan untuk menjaga alam dari sumber sampah terbesar di muka bumi dan membuka peluang bisnis / wirausaha di bidang keterampilan bagi ibu – ibu TP PKK Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
Kreatif fabric atau manipulasi fabric adalah Menurut Wolf (1996), Manipulating Fabric atau manipulasi kain adalah suatu teknik menghias bahan dengan memanfaatkan beberapa macam teknik menghias kain dan membuat bahan baru menjadi bernilai seni tinggi. Saat ini fabric manipulation sedang banyak digemari oleh para fashion preneur, dengan menambahkan fabric manipulation ke dalam pakaiannya sebagai dekoratif busana. Fabric manipulation adalah sebuah teknik jahit membentuk bahan/kain lipatan kerut, lipit (pleats), tucking, smocking, flounces, matelase (quilting), korsase, ruffles, patchwork, yoyo, origami,slashing, jumputan, ecoprint.
Teknik Yoyo yaitu sebuah pola berbentuk lingkaran yang dijelujur melingkar menjadi bulatan kerut (yoyo). Rangkaian yoyo ini bisa menjadi berbagai kreasi, seperti taplak meja, tas laptop, tutup galon, hingga dompet dan dekoratif busana. Cara membuat kerut yoyo ini sangatlah mudah. Anda cukup melipat tepi kain berukuran ± 2 mm ke arah dalam kain, lalu jelujur kelilingnya. Setelah itu, tarik benang hingga kain berkerut, lalu matikan benang tersebut.
Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan metode komunikasi dua arah (narasumber dan peserta) dengan melakukan demonstrasi, praktek dan evaluasi. Sedangkan alat dan bahan yang digunakan adalah kain perca / sisa limbah jahitan, gunting kain, jarum tangan dan benang jahit.
Hasil dari kegiatan ini yaitu antusisme dari peserta / ibu – ibu kader TP.PKK Kecamatan Tanjung Morawa dalam pemanfaatan limbah kain perca dalam pembuatan kreatif fabric menggunakan teknik jahit yoyo menjadi busana daur ulang (art wear). Dari gagasan konsep / ide yg di berikan narasumber kepada para peserta kemudian menghasilkan produk fesyen daur ulang yang upcycle layak pakai untuk busana panggung (art wear) sehingga mendapat respon yang positif dari peserta dalam kegiatan kader PKK dan masyarakat. Dari kegiatan ini terlihat ketertarikan dari para peserta ( kader TP.PKK ) untuk mengembangkan limbah kain perca menjadi produk fesyen dengan konsep zero waste sebagai pengelolaan sampah industry kreatif yang memiliki nilai jual dan peluang usaha ibu – ibu kader TP.PKK kelurahan Pekan kecamatan Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang.
Keywords:
kain perca, inovasi, teknik yoyoDownloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) © 2019 by Universitas Aufa Royhan is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.