EDUKASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA MASYARAKAT DESA BATU HULA KECAMATAN KABUPATEN TAPANULI SELATAN

Authors

  • Rini Fitriani Dongoran Universitas Aufa Royhan
  • Hafni Nur Insan Universitas Aufa Royhan
  • Nadya Nur Rahayu Lubis Universitas Aufa Royhan

DOI:

https://doi.org/10.51933/jpma.v6i1.1297

Abstract

Penyakit infeksi menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi dimasyarakat, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Obat yang sering diresepkan dan digunakan dokter untuk mengatasi masalah tersebut yaitu antibiotik. Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Namun kenyataannya masih sering terjadi penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat seperti penggunaan antibiotik yang tidak dihabiskan, pembelian antibiotik tanpa resep dokter, pengobatan penyakit yang seharusnya tidak memerlukan antibiotik serta pemakaiannya yang tidak patuh. Hal ini berisiko menyebabkan terjadinya resistensi antibiotik. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat mengenai penggunaan obat, khususnya antibiotik. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat di Desa Batu Hula, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang baik dan benar dalam upaya mencegah terjadinya resistensi antibiotik. Dari hasil kegiatan ini, masyarakat pesisir di Desa Batu Hula, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan telah mendapatkan informasi mengenai cara penggunaan antibiotik yang baik dan benar.

Keywords:

Desa Batu Hula, Sosialisasi, Tanaman Obat

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Juwono. (2004). Ilmu Penyakit Dalam Edisi II, Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran UI.
[2] Kemenkes. (2011). Modul Penggunaan Obat Rasional, Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
[3] Wowiling, C., Goenawi, L.R., & Citraningtyas, G. (2013). Pengaruh Penyuluhan Penggunaan Antibiotika terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat di Kota Manado. Pharmacon. Vol. 2 No. 3, pp. 24-28.
[4] Ihsan, S., Kartina, & Akib, N.I. (2016). Studi Penggunaan Antibiotik Non Resep di Apotek Komunitas Kota Kendari. Media Farmasi. Vol. 13 No. 2. pp. 272-284.
[5] Krisnata, Eko, Agus, & Nani. (2018). Analisis Profil dan Faktor Penyebab Ketidakpatuhan Pengasuh Terhadap Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak. JMPF. pp. 39-50.
[6] Setditjen. (2011). Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi Antibiotik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
[7] Alqarni, A. S., & Abdulhari, M. (2019). Knowledge and attitude towards antibiotic use within consumers in Alkharj, Saudi Arabia. Saudi Pharmaceutical Journal. Hal: 106–111.
[8] Kim, S. S., Moon, S., & Kim, E. J. (2011). Public knowledge and attitudes regarding antibiotic use in South Korea. J Korean Acad Nurs. Vol 41 No.6. Hal: 742-749.
[9] Jha, N., Bajracharya, O., & Shankar, P. R. (2013). Knowledge, attitude, and practice toward medicines among School teacher in Lalitpur district, Nepal before and after an educational intervention. BMC Public Health. Vol. 13, 652.

Published

2024-05-02

How to Cite

Dongoran, R. F., Nur Insan, H., & Lubis, N. N. R. (2024). EDUKASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA MASYARAKAT DESA BATU HULA KECAMATAN KABUPATEN TAPANULI SELATAN. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA), 6(1), 51–56. https://doi.org/10.51933/jpma.v6i1.1297

Most read articles by the same author(s)