PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT: MANAJEMEN PATAH TULANG PANJANG DI SMK N 1 KOTA PADANGSIDIMPUAN

Authors

  • Sukhri Herianto Ritonga Universitas Aufa Royhan

DOI:

https://doi.org/10.51933/jpma.v3i2.445

Abstract

Patah tulang merupakan trauma yang sering terjadi akibat kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja. Angka kejadiannya terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga memerlukan penanganan yang tepat dari semua pihak, seperti pelajar. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan penyuluhan kesehatan sehingga peserta dapat memahami manajemen patah tulang dengan cepat dan tepat. Metode pelaksanaan pada kegiatan ini adalah pengabdian kepada masyarakat dengan bentuk penyuluhan kesehatan. Partisipan yang terlibat dalam kegiatan ini adalah pelajar pada SMKN 1 Kota Padangsidimpuan dengan jumlah 33 orang. Sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan, partisipan akan diberikan kuesioner untuk mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan tersebut. Hasil pengukuran pengetahuan partisipan sebelum penyuluhan adalah 75,76 % memiliki pengetahuan rendah. Namun setelah dilakukan penyuluhan kesehatan terdapat 63,64 % memiliki pengetahuan tinggi. Berdasarkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat terlihat bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta setelah dilakukan penyuluhan kesehatan terkait manajemen patah tulang

Fracture was a trauma that often occurs due to traffic accidents or work accidents. The incidence continues to increase from year to year, so it requires proper handling from all parties, such as students. The purpose of this activity was to provide health education so that participants can understand fracture management quickly and accurately. The implementation method in this activity was community service in the form of health counseling. The participants involved in this activity were students at SMKN 1 Padangsidimpuan City with a total of 33 people. Before and after health counseling, participants would be given a questionnaire to measure knowledge before and after the activity. The result of measuring the knowledge of participants before the counseling was 75.76% had low knowledge. However, after health education was carried out, 63.64% had high knowledge. Based on this community service activity, it can be seen that this activity can increase participants' knowledge after health counseling related to fracture management is carried out

Keywords:

fracture, public services, knowledge

Downloads

Download data is not yet available.

References

Black (1993) Asuhan keperawatan post operasi dengan pendekatan Nanda NIC NOC.Pekanbaru. Nuha Medika.
Direktprat Bina Keperawatan, Dirjen Bina Playanan Medik. 2005. Pedoman Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta: Depkes RI Bruner & Sudart.
FKUI. 1998. Kedaruratan Medik, Jakarta: EGC.
Gupta, Rani Kumar. 2013.Badan Peneliti dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta.
Mansjoer, (2000) Asuhan keperawatan post operasi dengan pendekatan Nanda NIC NOC.Pekanbaru. Nuha Medika.
Paula Krisanty, Santa Manurung, dkk. 2009. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat.
Rachimhadhi T.2006. Penanganan Gawat Darurat Obstetri di Tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta: Mother Care Indonesia, Departemen Kesehatan RI.
Sachdeva, (1996) Asuhan keperawatan post operasi dengan pendekatan Nanda NIC NOC.Pekanbaru. Nuha Medika.
Sjmsuhidarajat, R. Jong WD. 2010.Sistem Muskuloskeletal. Dalam: Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi II. Jakarta: Penerbit Buku ECG .

Published

2021-08-25

How to Cite

Ritonga, S. H. (2021). PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT: MANAJEMEN PATAH TULANG PANJANG DI SMK N 1 KOTA PADANGSIDIMPUAN. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA), 3(2), 28–31. https://doi.org/10.51933/jpma.v3i2.445

Most read articles by the same author(s)