Pemberdayaan Pemuda melalui Sanggar Tari dan Hombo Batu sebagai Upaya Pelestarian Budaya di Desa Hilizihono Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan
DOI:
https://doi.org/10.51933/jpma.v3i3.490Abstract
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, beberapa tradisi dan budaya masyarakat desa mulai berubah termasuk di daerah-daerah di kepulauan Nias. Hal ini tentunya mempengaruhi adat istiadat masyarakat setempat khususnya pada masyarakat Desa Hilizihono. Oleh karena itu, Ormawa HMPS Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Nias Selatan memandang perlu menggagas sebuah program sebagai upaya penanganan dan pelestarian budaya. Program ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan dan didanai Oleh DitjenBelmawa Kemendikbudristek. Tim Kegiatan ini beranggotakan 11 orang mahasiswa yang diketuai oleh Redilius Laia dan didampingi oleh Ibu Merri Christina Zalukhu, M.Pd. sebagai dosen Pendamping. Masyarakat sasaran program ini adalah pemuda/i desa Hilizihono. Tujuan dari program ini antara lain 1) sebagai upaya untuk melestarikan adat atau kebudayaan di desa Hilizihono; 2) membantu memberdayakan masyarakat desa Hilizihono dan mengembangkan potensi seni khususnya pemuda; 3)membantu terbentuknya sanggar seni dan budaya di Hilizihono dengan melengkapi peralatan tari untuk seterusnya dapat dijadikan wadah berkreasi; dan 4)membantu mengatasi permasalahan kemampuan menari dengan mengadakan pelatihan dengan mendatangkan ahli. Metode pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan ditempuh dengan tiga cara yakni tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi program. Ketercapaian program tampak pada peningkatan pengetahuan para pemuda di Desa Hilizihono; terbentuknya pengurus sanggar seni budaya “Sofu Zato”; pelatihan tari selama 12 kali; diadakannya atraksi budaya; dan terimplementasinya mata kuliah Kebudayaan dan Pariwisata Nias melalui program ini. Luaran yang dicapai adalah buku pedoman praktis menari; profil dan poster; video kegiatan; publikasi pada media sosial dan massa, jurnal, dan keberlanjutan program. Dapat disimpulkan bahwa program ini berhasil memberdayakan pemuda desa Hilizihono dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Nias Selatan. Disarankan agar kegiatan ini tetap dilanjutkan oleh masyarakat khususnya para pengurus dan anggota sanggar.
Keywords:
pengenalan; pemberdayaan; sanggar tari; hombo batu.Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) © 2019 by Universitas Aufa Royhan is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.