SURVEILANS POTENSIAL PENYAKIT MENULAR PADA BENCANA BANJIR DI DESA SIPANGE SIUNJAM KECAMATAN SAYURMATINGGI”

Authors

  • Raja Akbar Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan
  • Lestari Hasibuan Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan
  • Amalia Kartika Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan
  • Hasyim Sholeh Harahap Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan
  • Naser Hamed Tambunan
  • Vincent Agustinus Mendrofa
  • Claudia Renata Nababan Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan
  • Wilda Zahara Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan
  • Anni Holila Harahap Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan
  • Nefonavratilova Ritonga Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan

DOI:

https://doi.org/10.51933/health.v10i1.2119

Keywords:

Surveilans, Penyakit Menular, Pasca Banjir

Abstract

Bencana banjir sering kali meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular di daerah terdampak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi penyakit menular seperti diare, demam berdarah dengue (DBD), malaria, dan penyakit kulit campak selama dan setelah bencana banjir di Desa Sipange Siunjam, Kecamatan Sayurmatinggi, serta mengevaluasi sistem surveilans kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Studi ini dilakukan oleh mahasiswa Universitas Aufa Royhan menggunakan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan case study. Populasi pada penelitian ini adalah kepala keluarga yang terpapar pasca banjir yang dipilih secara purposive sampling sebanyak 22 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan alat ukur kuesioner pada Kamis, 19 Desember 2024, dengan teknik pengumpulan data yang meliputi survei lapangan dan pemberian kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penyakit pasca-banjir yaitu diare memiliki jumlah kasus tertinggi dengan 11 (50%) dari total kasus, menunjukkan bahwa penyakit ini paling dominan dalam data yang disajikan. Demam berdarah dengue menempati urutan kedua dengan 5 (22,73%) kasus, yang masih cukup signifikan dibandingkan penyakit lainnya. Malaria berada di posisi ketiga dengan 4 (18,18%) kasus, sementara campak memiliki jumlah kasus paling sedikit, yaitu 2 (9,09%)kasus. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk perbaikan strategi pencegahan dan penanganan penyakit menular pada situasi darurat bencana di masa mendatang.

Downloads

Published

2025-06-25

How to Cite

Raja Akbar, Lestari Hasibuan, Amalia Kartika, Hasyim Sholeh Harahap, Naser Hamed Tambunan, Vincent Agustinus Mendrofa, Claudia Renata Nababan, Wilda Zahara, Anni Holila Harahap, & Nefonavratilova Ritonga. (2025). SURVEILANS POTENSIAL PENYAKIT MENULAR PADA BENCANA BANJIR DI DESA SIPANGE SIUNJAM KECAMATAN SAYURMATINGGI”. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia (Indonesian Health Scientific Journal), 10(1). https://doi.org/10.51933/health.v10i1.2119

Most read articles by the same author(s)