PERILAKU PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA DI DESA HUTATINGGI TAHUN 2020
DOI:
https://doi.org/10.51933/health.v6i2.569Abstract
Masalah utama yang dihadapi di Indonesia dibidang kependudukan adalah masih tingginya angka pertumbuhan penduduk dimana perilaku masyarakat dalam pengambilan keputusan menjadi akseptor keluarga berencana dipengaruhi beberapa faktor yang dilihat dari aspek-aspek agama, psikologis, sosial, budaya, dan sosioekonomi. Hambatan agama umumnya berupa pandangan yang bersifat pronatalis (setuju akan jumlah kelahiran yang alamiah). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pasangan usia subur (PUS) dalam pengambilan keputusan menjadi akseptor keluarga berencana dengan jenis penelitian Kuantitatif dan desain deskriptif melalui pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 71 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Total Sampling yang telah dilakukakan pada bulan Juli sampai Agustus 2020 di Desa Hutatinggi dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 71 responden mayoritas pasangan usia subur memiliki pengetahuan baik sebanyak 36 orang (50,7%) dan mayoritas pasangan usia subur bersikap positif sebanyak 65 orang (92%) dalam pengambilan keputusan menjadi akseptor keluarga berencana (KB). Sebagai bahan pertimbangan dan masukan diharapkan pelayanan kesehatan untuk tetap meningkatkan penyuluhan keluarga berencana agar dapat menambah informasi sehingga pengetahuan pasangan usia subur tentang keluarga berencana akan tetap baik.
Keywords:
perilaku, pasangan usia subur, akseptor KBDownloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Indonesian Health Scientific Journal (JKII) © 2018 by Universitas Aufa Royhan is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International