FAKTOR RESIKO TERJADINYA PREDIABETES DI KOTA PADANGSIDIMPUAN
DOI:
https://doi.org/10.51933/health.v7i2.901Abstract
Pradiabetes adalah kondisi kesehatan yang serius di mana kadar gula darah lebih tinggi dari biasanya, tetapi belum cukup tinggi didiagnosis sebagai diabetes tipe 2. Prediabetes banyak terjadi pada responden yang berumur >45 tahun. Data WHO didapatkan bahwa setelah mencapai usia 30 tahun, kadar glukosa darah akan naik 1-2 mg%/tahun pada saat puasa dan akan naik sebesar 5,6-13 mg%/tahun pada 2 jam setelah makan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor resiko yang menyebabkan terjadinya prediabetes di kota Padangsidimpuan. Penelitian ini merupakan penelitian Crosssectional dengan jumlah sampel sebanyak 52 responden yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan mayoritas terdapat responden berumur 40-49 tahun sebanyak 22 orang (42,3%), mayoritas terdapat responden memiliki IMT >25 kg/m2 sebanyak 30 orang (57,7%), mayoritas aktivitas fisik ringan sebanyak 28 orang (53,8%), mayoritas memiliki keluarga dengan riwayat DM sebanyak 37 orang (71,2%). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor resiko terjadinya prediabetes di Kota Padangsidimpuan antara lain adalah usia, IMT, aktivitas fisik, riwayat keluarga dengan DM. Semakin tinggi usia maka resiko untuk kadar gula darah yang tidak terkontrol akan semakin besar. Diharapkan kepada pasien dengan prediabetes untuk mampu melaksanakan perawatan diri yang baik sehingga dapat mencegah komplikasi prediabetes menjadi diabetes dan penyakit mikrovaskuler dan makrovaskuler lainnya.
Prediabetes is a serious health condition in which blood sugar levels are higher than normal, but not high enough to be diagnosed as type 2 diabetes. Prediabetes occurs mostly in respondents aged >45 years. WHO data found that after reaching the age of 30 years, blood glucose levels will rise 1-2 mg%/year during fasting and will increase by 5.6-13 mg%/year 2 hours after eating. The purpose of this study was to determine the risk factors that cause prediabetes in the city of Padangsidimpuan. This research is a cross-sectional study with a total sample of 52 respondents selected by purposive sampling. The results showed that the majority of respondents aged 40-49 years were 22 people (42.3%), the majority of respondents had BMI > 25 kg/m2 of 30 people (57.7%), the majority of light physical activity were 28 people (53 .8%), the majority had families with a history of DM as many as 37 people (71.2%). From the results of the study it can be concluded that the risk factors for prediabetes in Padangsidimpuan City include age, BMI, physical activity, family history of DM. The higher the age, the risk for uncontrolled blood sugar levels will be even greater. It is expected that patients with prediabetes will be able to carry out good self-care so as to prevent complications from prediabetes into diabetes and other microvascular and macrovascular diseases.
Keywords:
Kata kunci : faktor resiko, prediabetes, Kota PadangsidimpuanDownloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Indonesian Health Scientific Journal (JKII) © 2018 by Universitas Aufa Royhan is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.