PENDIDIKAN KESEHATAN PADA REMAJA TENTANG DISMENORHEA DI KELURAHAN LUBUK RAYA TAHUN 2024

Authors

  • nur aliyah rangkuti Universitas Aufa Royhan
  • khoirunnisah - Hasibuan Universitas Aufa Royhan
  • Juni Andriani Rangkuti Universitas Aufa Royhan
  • Yulinda - Aswan Universitas Aufa Royhan
  • ayannur - nasution Universitas Aufa Royhan
  • Leli Khairani Siregar Universitas Aufa Royhan

DOI:

https://doi.org/10.51933/jpma.v6i1.1300

Abstract

Haid atau menstruasi adalah pengeluaran darah dan sel sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim perempuan secara periodik. Defenisi lain bisa juga diartikan sebagai siklus alami yang terjadi secara regular untuk mempersiapkan tubuh perempuan setiap bulannya. Rata-rata masa haid perempuan 3-8 hari dengan siklus rata-rata 28 hari pada setiap bulannya. Dan batas maksimal masa haid adalah 15 hari. Selama darah yang keluar belum melewati batas tersebut, maka darah yang keluar adalah darah haid. Bentuk kegiatan Yang dilakukan yaitu Penyuluhan pendidikan kesehatan tentang dismenorhea pada remaja. Kegiatan penyuluhan ini berlangsung selama 60 menit. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Simapil Apil yang berada di Kelurahan Lebah Lubuk Raya Kecamatan Padangssidimuan Hutarimbaru Kota Padangsidimpuan. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan penyuluhan kepada remaja terkait dismenorhea. Penyuluhan berupa perkenalan, presentase materi, diskusi, tanya jawab, penutup dan foto bersama.  Peserta kegiatan berjumlah 16 orang. Penyuluhan dilakukan kepada remaja yang diawali dengan pembukaan oleh moderator selama 15 menit, menyampaikan presentasi materi disampaikan langsung oleh pemateri selama 30 menit. Setelah materi di sampaikan, pemateri memberikan waktu untuk sesi diskusi, tanya-jawab selama 15 menit. Hasil pengabdian masyarakat dapat peningkatkan pengetahuan remaja khususna remaja putri tentang dismenorhea serta menyadari pentingnya penanganan yang dilakukan jika mengalami dismenorhea. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan baik dan tertib, kegiatan ini dilaksanakan di Desa Desa Simapil Apil Kelurahan Lembah Lubuk Raya Kecamatan Padangssidimuan Hutarimbaru Kota Padangsidimpuan dan termasuk dalam Wilayah Kerja Puskesmas Hutarimbaru. Remaja yang mengikuti kegiatan telihat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan tentang dismenorhea. Diharapkan kepada remaja sudah mengetahui tentang yang dismenorea dan cara penanganannya sehingga bisa melakukan perawatan mandiri jika mengalami disemenorhea.

Menstruation or menstruation is the release of blood and body cells from the vagina that come from the wall of the female uterus periodically. Another definition can also be interpreted as a natural cycle that occurs regularly to prepare a woman's body every month. The average menstrual period of women is 3-8 days with an average cycle of 28 days each month. And the maximum limit of the menstrual period is 15 days. As long as the blood that comes out has not crossed the limit, then the blood that comes out is menstrual blood. The form of activities carried out is health education counseling about dysmenorrhea in adolescents. This counseling activity lasted for 60 minutes. This activity is carried out in Simapil Apil Village located in Lebah Lubuk Raya Village, Padangssidimuan Hutarimbaru District, Padangsidimpuan. The purpose of this activity is to provide counseling to adolescents related to dysmenorrhea. Counseling in the form of introductions, material presentations, discussions, questions and answers, closing and group photos.  There were 16 participants in the activity. Counseling was carried out to teenagers which began with an opening by the moderator for 15 minutes, delivering a presentation of material delivered directly by the speaker for 30 minutes. After the material was delivered, the speaker gave time for a discussion session, question-and-answer for 15 minutes. The results of community service can increase the knowledge of adolescents, especially young women about dysmenorrhea, and realize the importance of handling if they experience dysmenorrhea. The counseling activities carried out went well and in an orderly manner, this activity was carried out out in Simapil Apil Village located in Lebah Lubuk Raya Village, Padangssidimuan Hutarimbaru District, Padangsidimpuan. Teenagers who participated in the activity seemed enthusiastic in participating in counseling activities about dysmenorrhea. It is expected that adolescents already know about dysmenorrhea and how to handle it so that they can do independent care if they experience dysmenorrhea.

Keywords:

Dismenorhea, Remaja

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

nur aliyah rangkuti, Universitas Aufa Royhan

PENYULUHAN TENTANG PEMANFAATAN POSYANDU DESA MOMPANG KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN ANGKOLA JULU TAHUN 2021

 

Oleh :

Nur Aliyah Rangkuti, Ratna Dewi Siregar 

Dosen Univeritas Aufa Royhan Padangsidimpuan

nuraliyahrangkuti88@gmail.com, 082355945115

 

ABSTRAK

Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program pembangunan secara keseluruhan. Jika dilihat dari kepentingan masyarakat, pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perbaikan status kesehatan. Kegiatan penyuluhan ini berlangsung selama 120 menit ini dilaksanakan di desa mompang. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat terutama yang mempunyai anak bayi dan balita, ibu hamil dan lansia. Hasil dari kegiatan penyuluhan ini ibu sadar akan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan terutama ibu hami, bayi balita, ibu menyusui dan lansia. Dari hasil kegiatan di dapatkan bahwa sebluam melakukan penyuluhan posyandu masih banyak ibu yang tidak mau datang ke posyandu dan mereka kurang mengetahui manfaat dari kegiatan posyandu. Setelah dilakuka meyuluhan masyarakat terutama ibu-ibu sudah mengerti dan mengatahui manfaat dari kegaitan posyandu yang dilakukan setiap bulannya. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan baik, kegiatan ini yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pokenjior. Masyarakat yang mengikuti kegiatan telihat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan tentang posyandu. Diharapkan kepada asyarakat terutama ibu hamil, ibu yang mempunyai bayi balita dan lansia sudah mengetahui menfaat dari kegaiatan dilakukannya posyandu dan akan melakukan kunjungan serta pemeriksaan kesehatan pada bulan berikutnya

Kata kunci : Pemanfatan Posyandu

 

ABSTRACT

Health development is an integral part of the overall development program. If viewed from the community's interest, rural community health development is a non-governmental activity that aims to improve public health through improving health status. This outreach activity lasted for 120 minutes and was carried out in Mompang Village. The purpose of this activity is to provide information to the entire community, especially those with infants and toddlers, pregnant women and the elderly. The result of this outreach activity is that mothers are aware of the importance of carrying out health checks, especially pregnant women, infants and toddlers, breastfeeding mothers and the elderly. From the results of the activity, it was found that before conducting posyandu counseling there were still many mothers who did not want to come to the posyandu and they did not know the benefits of posyandu activities. After being carried out, dozens of people, especially mothers, already understood and knew the benefits of the Posyandu activities that were carried out every month. The counseling activities carried out went well, this activity was in the working area of ​​the Pokenjior Health Center. The community who participated in the activity seemed enthusiastic in participating in counseling activities about posyandu. It is hoped that the community, especially pregnant women, mothers who have infants and the elderly, already know the benefits of doing posyandu activities and will conduct visits and health checks in the following month.

Keywords: Posyandu utilization

 


  1. PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program pembangunan secara keseluruhan. Jika dilihat dari kepentingan masyarakat, pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perbaikan status kesehatan. Jika dilihat dari kepentingan pemerintah, maka pembangunan kesehatan masyarakat desa merupakan usaha memperluas jangkauan layanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun swasta dengan peran aktif dari masyarakat sendiri. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dalam bidang kesehatan sangat tergantung pada peran aktif masyarakat yang bersangkutan.

Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan di segala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional. Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa adanya keterlibatan masyarakat. Hal ini merupakan suatu upaya yang besar sehingga tidak dapat dilaksanakan hanya oleh pemerintah melainkan perlu peran serta masyarakat. Untuk mempercepat angka penurunan tersebut diperlukan keaktifan peran serta masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan Posyandu karena Posyandu adalah milik masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan ditujukan untuk kepentingan umum. Posyandu tersebar di lebih dari 70.000 desa di Indonesia. Pada tahun 2010, diperkirakan sekitar 91,3% anak 6-11 bulan dan 74,5% balita dibawa ke Posyandu sekurang-kurangnya satu kali selama enam bulan terakhir.

Tujuan didirikannya Posyandu adalah dalam upanya untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga kecil bahagia dan sejahtera, Pos pelayanan terpadu (Posyandu) ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan professional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran. Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat, penyelenggaraanya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih di bidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemudi. Kader kesehatan merupakan perwujutan peran serta aktif masyarakat dalam pelayanan terpadu, dengan adanya kader yang dipilih oleh masyarakat, kegiatan diperioritaskan pada lima program dan mendapat bantuan dari petugas kesehatan terutama pada kegiatan yang mereka tidak kompeten memberikannya.

Dimana kegiatan tersebut dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan terpilih yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar. Kader-kader ini diperoleh dari wilayah sendiri yang terlatih dan terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di Posyandu maupun di luar hari buka Posyandu. Untuk mewujudkan tujuan posyandu tersebut maka perlu dibarengi dengan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh kader Posyandu.

 

  1. METODE

Kegiatan penyuluhan ini berlangsung selama 120 menit ini dilaksanakan di desa mompang. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat terutama yang mempunyai anak bayi dan balita, ibu hamil dan lansia. Penyuluhan berupa presentase, pemberian poster, melakukan kegiatan pusyandu seperti penimbangan berat badan dan mengukuran tinggi badan. Jumlah peserta kegiatan berjumlah 32 orang. Penyuluhan dilakukan kepada masyarakat yang diawali dengan pembukaan oleh moderator selama 15 menit dengan menyampaikan salam pembukaan acara dan isi materi dan melaksanakan posyandu, hal ini  disampaikan langsung oleh pemateri selama 60 menit. Setelah materi di sampaikan, pemateri memberikan waktu untuk sesi tanya-jawab selama 45 menit. Sesi tanya-jawab terdiri dari ibu-ibu yang bertanya kepada pemateri dan pemateri memberikan jawaban dari pertanyaan kepada ibu-ibu. ibu diberikan kesempatan untuk bertanya kepada pemateri dan menyampaikan feedback. ibu terlihat antusias dalam mengikuti penyuluhan. Sebelum penyampaian materi selesai, dilakukan pengukuran tekanan darah, pengukuran tinggi badan dan berat badan serta konseling gizi kepada semua peserta yang hadir.

Pelaksaan posyandu ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu hami, bayi balita dan lansia serta masyarakat yang ada di desa mompang. Pelaksanaan posyandu dilakukan setian bulannya pada minggu pertama dan kedua. Kegiatan yang dilakukan berupa pemerisaan kehamilan, imunisasi untuk ibu hamil dan bayi, konseling gizi, KB, pemeriksaan kesehatan lansia dan penyuluhan bagi yang memerlukan.

 

 

 

  1. HASIL PENELITIAN

Hasil dari kegiatan penyuluhan ini ibu sadar akan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan terutama ibu hami, bayi balita, ibu menyusui dan lansia. Dari hasil kegiatan di dapatkan bahwa sebluam melakukan penyuluhan posyandu masih banyak ibu yang tidak mau datang ke posyandu dan mereka kurang mengetahui manfaat dari kegiatan posyandu. Setelah dilakuka meyuluhan masyarakat terutama ibu-ibu sudah mengerti dan mengatahui manfaat dari kegaitan posyandu yang dilakukan setiap bulannya. Dari hasil wawancara yang dilakukan masyarakat sudah mengatahui dan mau datang ke posyandu terutama untuk ibu hamil. Dari 10 orang ibu hamil 7 orang ibu hamil sudah mw melakukan pemeriksaan kehamilan dan melakukan imunisasi TT. Untuk ibu yang mempunyai bayu dan balita sudah melakukan penimbangan berat badan dan mengukuran tinggi badan. Untuk lansia sudah datang ke posyandu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terutama pemeriksaan tekanan darah, cek gula darah dan cek kolestrol.

Penyuluhan dimulai dengan mengumpulkan sebagian masyarakat di halaman rumah salah satu warga yang di tetapkan sebagai tempat untuk posyandu.  Masyarakat yang datang mengikuti kegiatan penyuluhanposyandu terlihat tertib dan sesuai dengan arahan pemateri. Setelah penyampaian materi, pemateri memberikan waktu untuk sesi tanya-jawab seputar materi yang diberikan terkait posyandu dan masyarakat terutama ibu hami, ibu yang mempunyai bayi dan balita akan melakukan kunjungan ulang pada bulan berikutnya.

 

  1. KESIMPULAN DAN SARAN

Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan berjalan dengan baik, kegiatan ini yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pokenjior. Masyarakat yang mengikuti kegiatan telihat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan tentang posyandu.

Diharapkan kepada asyarakat terutama ibu hamil, ibu yang mempunyai bayi balita dan lansia sudah mengetahui menfaat dari kegaiatan dilakukannya posyandu dan akan melakukan kunjungan serta pemeriksaan kesehatan pada bulan berikutnya.

 

  1. Referensi

Cessnasari. Ke Posyandu Terthindar Busung lapar. Dalam http://suaramerdeka.com.

Departemen kesehatan RI. 2006. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta.

 Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.

http://duniakebidanan-dinireal.blogspot.com/2012/03/posyandu.html

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/bab-i-pendahuluan-latar-belakang.html

http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/11/posyandu-balita.html

http://nendy-nugraha.blogspot.com/2012/03/laporan-individu.html

http://posyandu.org/posyandu/622-posyandu.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29988/5/Chapter%20I.pdf

http://www.sarjanaku.com/2013/01/pengertian-posyandu-kegiatan-definisi.html

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Buku Panduan Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi. Direktorat Bina Gizi.

Kependudukan dan Biostatik FKM USU. Posyandu Sebagai Sarana Peran Serta  Masyarakat dalam UPKM. Dalam http://www.library.usu.ac.id.

 Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Widiastuti. Pemanfaaan Penimbangan  Balita di Posyandu. Dalam http://www.irc.kmpk.ugm.ac.id.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

References

Aulia. 2009. Kupas Tuntas Menstruasi. Yogyakarta : Milestone.
Benson, Ralph C & Pernoll, MartinL. 2009. Berbagai Kelainan dan komplikasi Menstruasi. Dalam : Buku saku obstetric dan ginekologi. Jakarta.
Darmansjah I. 2012. Dasar Toksikologi Dalam Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Bagian Farmakologi FKUI, Edisi 5.
Dawood, my. 2006 : Dismenore In : Scianra JJ. Gynaecology and Obstretric, reviset edition, Philadelphia, J.B Lippin cott company. 108(2):428-41.
Dito, Anrogo. 2011. Cara Jitu Mengatasi Nyeri haid, Yogyakarta.
Dolang Mariene, dkk. 2023. EDUKASI PENANGANAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm Vol. 7, No. 1, Februari 2023, Hal. 23-29. Diakses pada tanggal 25 April 2024 jam 10.40 Wib.
Feinman Jane. 2003. Segala Hal Yang Bersangkutan Tentang Menstruasi, PT Primedia Pustaka, Jakarta.
Lestari Ni Made SD. 2013. Pengaruh Dismenorgea Pada Remaja. Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013. Hal 232-329. Diakses pada tanggal 25 April 2024 jam 10.30 Wib.
Rustam Erlina. 2014. Gambaran Pengetahuan Remaja Puteri Terhadap Nyeri Haid (Dismenore) dan Cara Penanggulangannya. Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(1). http://jurnal.fk.unand.ac.id. Diakses pada tanggal 25 April 2024 jam 10.50 Wib.
Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta.
Zuhra Meutia, Rahayu Inong Sri, Ghani Abdul. 2022. PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN DISMENORE DI MTSN 1 KOTA LHOKSEUMAWE. Rambideun : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 5, No. 3, Desember 2022. Hal 175-181. Diakses pada tanggal 25 April 2024 jam 10.40 Wib.

Published

2024-05-03

How to Cite

rangkuti, nur aliyah, Hasibuan, khoirunnisah .-., Rangkuti, J. A., Aswan, Y. .-., nasution, ayannur .-., & Siregar, L. K. (2024). PENDIDIKAN KESEHATAN PADA REMAJA TENTANG DISMENORHEA DI KELURAHAN LUBUK RAYA TAHUN 2024. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA), 6(1), 68–74. https://doi.org/10.51933/jpma.v6i1.1300

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3