PEMBANGUNAN SANITASI UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN TAPANULI UTARA

Authors

  • YUSNINA MAISYAROH UNIVERSITAS AUFA ROYHAN PADANGSIDIMPUAN

DOI:

https://doi.org/10.51933/jpma.v5i1.996

Abstract

Kabupaten Tapanuli Utara salah satu kabupaten yang banyak dikunjungi wisatawan karena berada disekitar Danau Toba atau danau terbesar kedua di dunia dan terluas di Asia Tenggara. Kabupaten Tapanuli Utara masih memiliki angka stunting yang cukup tinggi. Berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 prevelensi stunting di Kabupaten Tapanuli Utara sebesar 26,7 persen. Angka ini masih jauh dari yang ditargetkan oleh pemerintah di tahun 2024 yaitu prevalensi stunting berada di angka 14 persen.

Pemerintah telah menetapkan  strategi nasional percepatan penurunan stunting yang bertujuan untuk mempercepat penurunan Stunting. Salah satu strategi yang dilakukan adalah melaksanakan aksi konvergensi melalui intervensi gizi spesifik (kegiatan yang langsung mengatasi terjadinya stunting) dan intervensi gizi sensitif  (kegiatan yang tidak langsung mengatasi terjadinya stunting) dengan sasaran keluarga yang memiliki balita stunting dan atau keluarga beresiko stunting.

Salah satu jenis intervensi sensitif yang dapat dilakukan untuk pencegahan stunting adalah pembangunan sanitasi pada keluarga yang memiliki balita stunting atau keluarga beresiko stunting. Sanitasi yang buruk bisa menyebabkan masalah gangguan pencernaan pada anak. Ketika anak sering terkena masalah pencernaan, sistem imunnya dapat menjadi lemah, anak rentan sakit, kekurangan gizi, dan akhirnya meningkatkan risiko stunting pada anak. Lokasi pengabdian dilakukan di Desa Parbubu II Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Pembangunan sanitasi ini bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Prasarana Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR. Sanitasi yang dibangun adalah bilik dan tangka septik individual dimana digunakan oleh satu keluarga saja, tanpa berbagi dengan tetangga. Pembangunan sanitasi sebanyak 37 keluarga, dengan kriteria keluarga yang memiliki balita stunting, keluarga yang merupakan keluarga berisiko stunting, berasal dari keluarga dengan pendapatan rendah dan belum memiliki sanitasi layak sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan.

Keywords:

Sanitasi, Stunting, Balita

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2022 [Internet]. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2022 [Cited 20 Maret 2023]. Available from : https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/buku-saku-hasil-survei-status-gizi-indonesia-ssgi-tahun-2022/
2. Han X.L., F.L. Lee, L. Zhang, and M.R. Guo. Chemical Composition of Water Buffalo Milk and its Low-Fat Symbiotic Yoghurt Development [Internet]. Functional Foods in Health and Disease. 2012 [Cited 24 Maret 2023]. Available from : https://explore.openaire.eu/search/publication?articleId=doajarticles::af130d22448b6119f8fe2bcc89be6db2
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Cegah STUNTING itu Penting! [Internet]. 2018 [Cited 22 Maret 2023]. Available from : https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdf
4. Pusat data dan informasi, kemeterian kesehatan RI. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/buletin/Buletin-Stunting-2018.pdf
5. P2PTM Kemenkes RI . (2018). Pemerintah Atasi Stunting : melalui PIS-PK, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/pemerintah-atasi-stunting-melalui-pis-pk-pemberian-makanan-tambahan-pmt-dan-1000-hari-pertama-kehidupan-hpk
6. Restu, Lusi Winanda. Stunting, Apa, Penyebab dan Upaya Penanganannya? [Internet]. Kementerian Keuangan RI. 2022 [Cited 21 Maret 2023]. Available from : https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/lubuksikaping/id/data-publikasi/artikel/3012-stunting,-apa,-penyebab-dan-upaya-penanganannya.html
7. Saskia, A & Jumiati. (2020). Efektivitas Program Sanitasi Berbasis Masyarakat dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat.Jurnal Mahasiswa Ilmu Administrasi Publik. Vol 2;4. ISSN ; 2684-818x
8. Sekretariat 1000 HPK. Stunting [Internet]. Bappenas. 2022 [Cited 24 Maret 2023]. Available from : https://cegahstunting.id/stunting/#1587850369002-0610e397-bbe1
9. Susanti, Desi Fajar. Mengenal Apa Itu Stunting [Internet]. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2022 [Cited 20 Maret 2023]. Available from : https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1388/mengenal-apa-itu-stunting
10. Undang-Undang Republik Indonesia No.36. (2009). Kesehatan. http://sanitasi.ciptakarya.pu.go.id/ditadmin/public/storage/product/2205120706_UU_No_36_Tahun_2009_-_Kesehatan.pdf
11. Vaivada, Tyler., et al. Stunting in Childhood: an Overview of Global Burden, Trends, Determinants, and Drivers of Decline [Internet]. American Society for Nutrition. 2020 [Cited 21 Maret 2023]. Available from : https://doi.org/10.1093/ajcn/nqaa159

Published

2023-04-29

How to Cite

MAISYAROH, Y. (2023). PEMBANGUNAN SANITASI UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN TAPANULI UTARA. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA), 5(1), 58–64. https://doi.org/10.51933/jpma.v5i1.996